PENDAHULUAN
Latar Belakang
"Pada 1980-an, tidak ada
media
tunggal
dari
pembelajaran
atau objek
perhatian
suatu
pembelajaran diproduksi sebagai suatu kesenangan
oleh banyak
pelaksanaan di pendidikan
dasar dan
menengah yang melakukannya dengan komputer "(Becker,
1990).
Pembelajaran dengan menggunakan computer inlah yang disebut dengan Computer
Based Learning (CBL). Selama
dekade
terakhir,
jumlah
mikrokomputer
di
sekolah
telah
meningkat hampir
50
kali lipat
dari
sekitar
50.000
menjadi
sekitar
2.400.000.
Sebagai
Akibatnya,
banyak
penelitian yang
menarik saat
ini dalam
teknologi
dibidang
pendidikan
saat ini
terkonsentrasi
di area
komputer.
PEMBAHASAN
CBL saat ini mendapatkan popularitas sebagai istilah yang
menggambarkan semuasiswa belajar yang berhubungan dengan komputer.Istilah
ini dianggap lebih umum, oleh beberapa
orang, karena kata belajar lebih alami , meliputi situasi dimana komputer
digunakan sebagai alat pendidikan, tetapi tidak memberikan informasi atau
instruksi siswa. Terdapat lima istilah penggunaan Komputer
untuk pendidikan yaitu:
- CAI (computer assisted instruction) atau pembelajaran dengan bantuan komputer.
- CBI (computer based instruction) atau program pembelajaran yang menggunakan komputer.
- CBL (computer based learning) atau pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer.
- CBE (computer based education) atau komputer sebagai alat bantu dalam pendidikan.
- CAL (computer assisted learning) atau pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama computer
Perbedaan
dari kelima istilah di atas adalah:
- CAI : komputer digunakan untuk membantu proses pembelajaran dalam menyampaikan materi yang sudah diprogramkan. Di CAI peran guru tidak semuanya dihilangkan dan komputer hanya berperan sebagai pendamping guru dalam menyampaikan materi.
- CBI : pembelajaran terprogram yang menggunakan komputer sebagai alat bantu utama untuk mengkomunikasikan materi kepada siswa, komputer menjadi pusat pembelajaran (center of learning) dimana siswa berperan lebih aktif dalam mempelajari suatu materi dengan media utama komputer. Siswa belajar secara mandiri tanpa bantuan peran guru.
- CBL : pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer, siswa berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan siswa ini terjadi secara individual dan belajar secara mandiri tanpa bantuan guru.
- CBE : Bersifat menyeluruh, semua aplikasi komputer dalam pendidikan dapat yang digunakan untuk menunjang kegiatan pendidikan seperti : mengolah data, mencatat kehadiran pengajar dan siswa, menyimpan arsip data pribadi, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi pada CBE buakn digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
- CAL : Pembelajaran yang melibatkan penggunaan komputer untuk mempresentasikan materi belajar, tutorial dan umpan balik kemajuan belajar siswa.
Persamaan
dari kelima istilah di atas adalah:
Berdasarkan
praktiknya, kelima istilah di atas sama-sama mengaplikasikan computer untuk
pendidikan.
Dalam
pembahasan kelima istilah tersebut, istilah yang dianggap paling sesuai adalah
Computer Based Learning (CBL). CBL merupakan pembelajaran dengan sepenuhnya
menggunakan computer, tetapi komputer tidak digunakan untuk
menyampaikan materi.
Tahap-tahap
penelitian dalam CBL
Ada
beberapa tahap yang dilakukan dalam penelitian CBL yang dimana setiap tahap
yang dilakukan untuk menemukan masalah serta hasilnya. Berikut adalah
tahap-tahap penelitian pada CBL :
- Pertama penggunaan komputer dalam pendidikan adalah untuk latihan dan praktek dalam aritmatika dan membaca.
- Kedua penggunaan komputer dapat digunakan sebagai guru, sebagai alat. Di sini, peran "tradisional" komputer dalam pendidikan dibalik. Dalam rangka untuk mengajarkan komputer, siswa harus belajar dan mengerti bahasa komputer, dengan demikian para siswa harus dapat bekerja dengan bahasa pemrograman.
- Ketiga memberikan arah pada guru tentang di mana dan bagaimana menggunakan komputer dalam pembelajaran.
- Keempat perangkat lunak pendidikan akan menampilkan peningkatan kognisi yang memungkinkan manusia untuk memperpanjang/mempertajam kemampuan kognitif mereka melalui aplikasi komputer.
Berdasarkan
tahap-tahap yang ada, maka terdapat beberapa masalah, hasil penelitian dan
nama-nama yang meneliti tentang CBL yaitu sebagai berikut:
Penelitian
awal tentang komputer di sekolah-sekolah yang menggunakan replikasi mengalami kesalahan
terhadap studi perbandingan media sebelumnya (Clark, 1985). Studi
cenderung hanya berfokus pada "komputer" sebagai variabel bebas dan
dengan demikian komputer itu sendiri diasumsikan dapat mempengaruhi proses
belajar. Selain itu, variabel terikat bagi banyak studi ini tidak
memadai. Seperti studi perbandingan media, penelitian awal cenderung
menggunakan pencapaian tradisional sebagai ukuran hasil. Kurangnya instrumen
merupakan masalah yang serius bagi para peneliti di lapangan, dan banyak studi
yang gagal karena ukuran variabel terikat yang tidak semestinya. Namun ada
beberapa peneliti yang meneliti bagian ini sehingga mendapatkan ukuran hasil
yang lebih tepat. (Haechan & Baker, 1989; Rebok, 1989; Shoenfeld,
1985).
Selain
masalah dengan variabel bebas dan terikat, banyak pekerjaan penelitian di
bidang CBL, sama seperti penelitian dengan media lain, telah dikritik
karena masalah desainnya. Dalam banyak penelitian tidak ada pengawasan
yang baik untuk konten kurikulum atau metode pengajaran. Selain itu,
bukti menunjukkan dari penelitian bahwa efek baru dapat menjelaskan banyak
hasil yang mendukung komputer dalam penelitian ini (Clark & Salomon,
1986; Clark, 1990).
Kulik
melengkapi tiga hal besar dalam studi meta analisis, satu studi memeriksa efek
dari belajar berbasis komputer terhadap murid sekolah dasar, satu lagi terhadap
murid sekolah menengah dan yang terakhir terhadap mahasiswa. Meta analisis yang
dilakukan Kulik pada level sekolah dasar mengungkapkan adanya peningkatan dalam
prestasi siswa dengan ukuran efek standar deviasi .47. Kulik, Bangert dan
Williams (1983) menganalisis 51 studi dari CBE yang dilaksanakan dalam tingkat
6-12. Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa CBE meningkatkan nilai ujian
siswa dengan standar deviasi .32 dan juga memiliki efek positif dalam membentuk
sikap siswa dan dalam jumlah waktu yang diperlukan dalam pembelajaran. Kulik
menyimpulkan bahwa pendekatan komputer merupakan cara paling efektif untuk
siswa sekolah dasar dan paling tidak efektif untuk mahasiswa.
Kesimpulan
Kulik yang paling familiar adalah bahwa pendekatan pembelajaran berbasis
komputer dapat meningkatkan prestasi siswa, menghemat waktu siswa dan guru,
selain itu juga meningkatkan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik
terhadap sekolah dan pada pelajaran tertentu. Karyanya telah sering dikutip
sebagai bukti bahwa pendekatan pembelajaran berbasis komputer efektif untuk
digunakan. Namun metodologinya telah menerima kritik keras dari banyak orang.
Perhatian besar adalah fakta bahwa persentase yang tinggi dari penelitian yang
termasuk dalam ulasan yang dilakukan adalah penelitian tentang meluasnya
penggunaan mikrokomputer di sekolah. Banyak orang menyarankan bahwa studi yang
dilakukan dengan menggunakan mainframe komputer yang penerapannya masih dipertanyakan
untuk situasi saat ini.
Penelitian
tentang pembelajaran berbasis komputer, yang diteliti oleh MD Robyler. Studi
penelitian memberikan informasi yang berguna tentang prosedur dan hasil
penelitian. Robyler menjelaskan pada hasil di bidang sikap, konten, jenis
aplikasi, tingkat kelas dan jenis siswa. Robyler mengkonfirmasi laporan
sebelumnya bahwa aplikasi komputer lebih efektif untuk mengajar matematika
daripada membaca dan keterampilan berbahasa. Robyler juga mencatat bahwa
penggunaan aplikasi komputer untuk mengajarkan keterampilan kognitif (pemecahan
masalah, berpikir kritis) menghasilkan efek yang sama seperti untuk membaca dan
matematika.
Robyler
menemukan bahwa efek dari penggunaan komputer yang tertinggi berada pada
tingkat perguruan tinggi dan terendah pada tingkat sekolah menengah. Dia
menyarankan bahwa aplikasi komputer dapat efektif pada tingkat yang lebih
tinggi (perguruan tinggi), dan bahwa mungkin CBL mungkin paling efektif pada
tingkat ini. Robyler menemukan kecenderungan, yang telah dilaporkan sebelumnya,
dalam penggunaan komputer agar lebih efektif bila digunakan oleh siswa dengan
prestasi rendah. Dia menyatakan bahwa, "Perlu dicatat dalam ringkasan
tersebut, sebab dalam ringkasan tinjauan sebelumnya menerangkan bahwa perangkat
lunak terutama yang dirancang untuk peserta didik yang lambat dalam memahami
pelajaran mungkin lebih efektif dengan mereka daripada perangkat lunak yang
dirancang untuk masyarakat umum "(Robyler, hal. 123). Dia menemukan
perbedaan dalam efek terhadap pria dan wanita, meski penelitian ini buktinya
belum meyakinkan, tapi sangat disarankan bahwa ini adalah bidang yang
membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Meskipun
informasi dari tinjauan tentang penelitian dalam pembelajaran berbasis komputer
memberikan masukan yang berharga, kecenderungan untuk meneliti dalam studi
perbandingan media harus dipertanyakan. Secara jelas, studi yang berfokus pada
efek dari atribut tertentu dan penggunaan komputer pada hasil belajar tertentu
adalah sulit untuk digabungkan dan dianalisis. Hal ini perlu dicatat bahwa
sebagian besar variabel terikat kognitif dalam studi termasuk dalam penelitian
yang menggunakan langkah-langkah pencapaian standar. Sebuah deskripsi singkat
dari beberapa contoh yang baik dalam bidang pembelajaran berbasis komputer
berikut; studi ini dimaksudkan sebagai model untuk pekerjaan masa depan dalam
kajian ini.
Pada
tahun 1983 Becker melaporkan dalam penelitiannya bahwa siswa menggunakan
komputer untuk latihan dan praktek, dasar pemrograman, serta bermain game.
Mereka menghabiskan waktu sangat sedikit dengan peralatan terbatas yang
tersedia. Dia juga menyatakan siswa lebih banyak belajar tentang perangkat
keras dan lunak daripada materi yang terkait dengan konten. Lalu pada atahun
1985 Becker melaporkan hasilnya yaitu bahwa guru jarang menggunakan komputer
sebagai alat dalam menyajikan pembelajaran atau praktek kepada siswa pada
mata pelajaran tradisional. Namun, komputer hanya digunakan dalam mempelajari
komputer dan menghitung.
Memperhatikan
hasil-hasil penelitian terdahulu, dibawah ini merupakan saran untuk penelitian
lebih lanjut :
Robyler
menyarankan bahwa kedepannya penelitian dalam pembelajaran berbasis komputer
harus berkonsentrasi pada:
•
Aplikasi dalam berbagai keterampilan dan konten wilayah.
•
Aplikasi komputer dalam bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (ESL).
•
Menggunakan pengolah kata.
•
Kreativitas dan pemecahan masalah dengan Logo dan CAI.
•
Efek dari penggunaan komputer pada sikap dan tingkat drop-out.
•
Perbedaan efek dari penggunaan komputer pada pria dan wanita.
Palumbo
menyarankan bahwa penelitian kedepannya harus fokus pada anak usia sekolah yang
tinggi, karena kesiapan anak muda untuk belajar bahasa pemrograman
dipertanyakan, dan studi dari siswa usia perguruan tinggi telah menghasilkan
beberapa hasil yang positif.
Hasil
penelitian Lehrer mengusulkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memeriksa
pemecahan masalah yang mungkin dan hasil metakognitif dari kerja komputer
dengan bahasa pemrograman atau lingkungan pemecahan masalah lainnya. Temuannya
dalam wilayah perencanaan dan belajar geometri menyarankan suatu jalan yang
bermanfaat untuk pekerjaan yang lebih lanjut. Studi Lehrer mencontohkan pilihan
yang tepat dari kedua variabel independen dan dependen. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah komputer berbasis strategi pemecahan masalah dan variabel
dependen (terikat) adalah semua langkah-langkah yang dibangun dengan hati-hati
atau dipilih terlebih dahulu untuk mengukur hasil kognitif yang sesuai
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan mengenai Computer Based Learning (CBL) diatas, penelitian-penelitian
yang telah dilakukan tentunya sudah sangat baik. Dari penelitian tersebut
diperoleh lima istilah dalam CBL, yaitu CAI (Pembelajaran
dibantu komputer), CBI (pembelajaran
berbasis komputer), CBL (Belajar Berbasis komputer ), CBE
(pendidikan berbasis komputer) dan CAL (Belajar dibantu computer). Beranjak
dari penelitian-penelitian tersebut, terdapat beberapa saran untuk penelitian
lebih lanjut dari beberapa ahli dimana saran yang ada tentunya melalui analisis
masalah yang ada pada saat itu. Jika kita mengaitkan dengan pendidikan saat
ini, saran yang ada menurut analisis saya sudah tidak relevan, karena
perkembangan yang terjadi sangat pesat dibandingkan dengan pendidikan pada saat
itu,